DEFINISI
FUNGSI LINIER
Fungsi
Linier atau fungsi berderajat satu
ialah fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat satu.
Sesuai namanya, setiap persamaan linier apabila digambarkan akan menghasilkan
sebuah garis lurus. Suatu fungsi juga sangat sering digunakan oleh para ahli ekonomi dan
bisnis dalam menganalisa dan memecahkan masalah – masalah ekonomi. Hal ini
dikarenakan kebanyakan masalah ekonomi dan bisnis dapat disederhanakan dan
diterjemahkan ke dalam model yang berbentuk linier.
Bentuk umum persamaan linier adalah :
y = a + bx
Dimana ;
a = penggal
garisnya pada sumbu vertikal - y
b =
koefisien arah atau gradien garis yang bersangkutan.
KEMIRINGAN DAN TITIK
POTONG SUMBU
Kemiringan
(slope) dari fungsi linier adalah sama dengan perubahan variabel terikat x
dibagi dengan perubahan dalam variabel bebas y. Kemiringan juga disebut gradien
yang dilambangkan dengan huruf m. Sebagai contoh, y = 15 – 2x, kemiringannya adalah –2. Ini berarti bahwa
untuk setiap kenaikkan satu unit variabel x akan menurunkan 2 unit variabel y.
Pembentukan Persamaan Linier
Sebuah persamaan linier dapat dibentuk melalui
beberapa macam cara, tergantung pada data yang tersedia. Berikut ini
dicontohkan empat macam cara yang dapat ditempuh untuk membentuk sebuah
persamaan linier, masing-masing berdasarkan ketersediaan data yang diketahui.
Keempat cara yang dimaksud adalah :
- Cara dwi-koordinat
- Cara koordinat lereng
- Cara penggal lereng
- Cara dwi-penggal
1. Cara dwi-koordinat
Dari dua buah titik dapat dibentuk sebuah persamaan
linier yang memenuhi kedua titik tersebut. Apabila diketahui dua buah titik A
dan B dengan koordinat masing-masing (x1,y1) dan (x2,y2),maka
rumus persamaan liniernya adalah :
y - y1
= x
- x1
y2 –
y1 =
x2 - x1
Contoh Soal:
Misalkan diketahui titik A(2,3) dan titik B(6,5),
maka persamaan liniernya:
y – y1
= x –
x1
y2 – y1 x2 – x2
y - 3 = x
- 2
5 -
3 6 - 2
y - 3 = x - 2
2 4
4y -12 = 2x – 4, 4y = 2x+ 8 , y = 2 + 0,5 x
2. Cara koordinat lereng
Apabila diketahui sebuah titik A dengan koordinat
(x1,y1) dan lereng garisnya b, maka persamaan liniernya
adalah :
y – y1 =
b (x – x1)
Dimana ;
b = Lereng garis
Contoh Soal ;
Diketahui bahawa titik A (2,3) dan lereng garisnya adalah 0,5 maka persamaan liniernya adalah …
b = Lereng garis
Contoh Soal ;
Diketahui bahawa titik A (2,3) dan lereng garisnya adalah 0,5 maka persamaan liniernya adalah …
y – y1 = b (x – x1)
y
– 3 = 0,5 (x – 2)
![](file:///C:\Users\Acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
3. Cara penggal-lereng
Sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk apabila
diketahui penggalnya pada salah satu sumbu (a) dan lereng garis (b) yang
memenuhi persamaan tersebut, maka persamaan liniernya adalah :
Y = ax + b ; (a =
penggal, b = lereng)
Contoh Soal :
Diketahui penggal dan lereng garis y =f (x)
masing-masing adalah 2 dan 0,5, maka persamaan liniernya adalah :
y = 2 + 0,5x
4. Cara Dwi-Penggal
Sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk apabila
diketahui penggal garis pada masing-masing sumbu, yaitu penggal pada sumbu vertikal
(ketika x = 0) dan penggal pada sumbu horisontal ( ketika y = 0), maka
persamaan liniernya adalah :
y
= a – a x
c
Dimana ;
a = Penggal Vertikal
c = Penggal Horizontal
Contoh soal ;
Jika penggal sebuah garis
pada sebuah sumbu vertikal dan horizontal masing – masing 2 dan -4 maka
persamaan linier yang memenuhinya adalah …
y = a – a
x
c
y
= 2 – 2 x
-4
y
= 2 + 0,5 x
y – y1 = x – x1
BalasHapusy2 – y1 x2 – x2
y - 3 = x - 2
5 - 3 6 - 2
y - 3 = x - 2
2 4
4y -12 = 2x – 4,
4y = 2x+ 8 ,
y = 2 + 0,5 x
kak!
saya mau nanya kak.
kalau sudah tiba di sini 4y = 2x+ 8 , kan langsung aja ke y = 2 + 0,5 x.
saya bingung penguraian atau proses sebelum sampai di y = 2 + 0,5 x apa kak?
mohon di jawab ya kak! please
Di bagi 4
Hapus